HACKER: Pasukan ‘hacker’ Korea Utara semakin kuat
Menurut seorang Komandan Pasukan Amerika yang ditugaskan di Korea, saat ini Korea Utara telah meningkatkan kemampuan serangan cyber untuk menyerang Pasukan Amerika dan Korea Selatan.
“Korea Utara telah melatih hacker komputer dan mempekerjakan mereka untuk melakukan serangan cyber,” kata James Thurman, salah satu Jendral Pasukan Amerika yang ditugaskan di Korea, saat menyampaikan laporan kepada parlemen di Washington. Korea utara memang memiliki banyak hacker untuk merusak berbagai akses komputer.
“Besar kemungkinan serangan yang akan dilakukan para hacker Korea Utara akan menyerang jaringan komputer milik militer, pemerintahan dan perusahaan Amerika dan Korea Selatan,” katanya.
Laporan Thurman tentang kondisi militer pada misi menengahi ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan tahun ini berbeda dengan laporan Jenderal Pasukan Amerika yang ditugaskan tahun lalu Jendral Walter Sharp . Pada laporan tahun ini Thurman memasukan pasukan hacker Korut sebagai persenjataan perang Korut yang harus diwaspadai Amerika dan Korsel.
“Korut bisa kapan saja menyerang Soul ibukota Korsel dan memberikan efek kerusakan parah dan berbahaya,” kata Thurman. Sebab penguasa di Pyongyang,Korut telah menyiapkan 60.000 pasukan terlatih untuk misi khusus yang memiliki kemampuan membobol jaringan komputer melalui internet.
Rencana peluncuruan satelit Korut
Pemerintah Korut telah mengumumkan rencana peluncuran satelit antara 12 atau 16 April mendatang yang bertepatan dengan peringatan hari lahir pendiri negara Korut (Kim II Sung) yang ke-100 pada 15 April.
Para pejabat AS menganggap bahwa peluncuran satelit Koret merupakan uji coba peluncuran senjata nuklir yang memiliki daya ledak berbahaya.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan melakukan kunjungan ke Seoul akhir pekan ini dan akan berada di sana selama dua hari untuk memastikan keutuhan persediaan nuklir dunia dan tidak jatuh ke tangan teroris. Obama pun pergi ke Zona Militer (Demilitarized/DMZ) dan melihat kondisi Korut melalui teropong.
Dalam kesaksiannya Thurman mengatakan bahwa lebih dari 70 % kekuatan tempur Korut terletak 90 mil atau 145 kilometer dari DMZ.
Thurman mengatakan Korut tampaknya akan mengalami transisi kepemimpinan “adanya gejolak perebutan kekeuasaan di internal” walaupun pemimpin baru mereka Kim Jong Un “terus melakukan konsolidasi kekuasaan”.
Penguasa baru di Korut saat ini tidak akan terlalu melakukan peningkatan yang signifikan. Kemungkinan hanya akan meneruskan jejak almarhum ayahnya, Kim Jong II. Kata komanda AS tersebut saat mengemukakan pendapatnya yang didapat dari para intelejen AS di Korut.
Menyerang Seoul
Kemungkinan terjadinya sarangan yang dilancarkan Korut terhadap Seoul masih sangat besar. “Korut terus gencar menyerang Ibukota Korsel, Seoul meski negara Korut sedang mengalami krisis ekonomi yang parah,”kata Thurman.
Ancaman serangan roket dan persenjataan berat Korut terhadap Seoul bisa terjadi selama 24 jam. Namun, kawasan itu saat ini sudah dijaga mulai semenanjung Korsel,”tegas Thurman
“Kalaus serangan terhadap Seoul digencarkan, maka akibatnya akan melumpuhkan perekonomian dan kerusakan rakyat Korsel,” kata Thurman dalam kesaksiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar